THE OTHER SIDE OF ME

Jumat, 18 Maret 2011

BELAJAR MENDENGARKAN ORANG LAIN...

Banyak orang yang ingin di dengarkan, tepi jarang ada yang bisa menjadi pendengar yang baik.Sangat mudah mencari orang yang suka berbicara daripada mencari orang yang suka mendengarkan orang lain, perbandingannya sekitar 80:20, 80 untuk yang suka didengar dan 20 untuk yang bisa mendengarkan orang lain.sedikit bercerita pengalaman yang menggelitik di dalam angkot sewaktu pulang dari kampus..
Di dalam angkot..
seorang penumpang, ibu-ibu setengah baya masuk..
Ibu 1 : eh ibu..(Bertemu teman di dalam angkot, dan langsung duduk di sampingnya)
Ibu 2 : eh iya bu, dari mana?
Ibu 1 : Itu dari sekolah.
Terjadilah percakapan di antara ke dua ibu tersebut, kebetulan ibu-ibu tadi duduk pas di depan saya.
...
Ibu 1 : Beberapa hari yang lalu saya kejambretan..
Ibu 2 : Hah..? di mana bu?
Ibu 1 : di depan lembus itu bu, pas saya mau pulang, nunggu angkot..
Ibu 2 : Apa yang di ambil bu?
Ibu 1 : Ini, (sambil menunjuk tas tangan yang dibawanya).Untungnya uang di dalam tas ini gak banyak.
Ibu 2 : Memang di lembus itu bu..banyak jambret..
Ibu 1 : Iya..baru ngambilnya paksa lagi ( sambil mempraktekkan cara penjambret mengambil tasnya), untungnya saya gak jatuh.(Melanjutkan)
Ibu 2 : (cuma ngangguk-ngangguk)
Pembicaraan semakin menarik, Ibu 3 yang dari tadi diam, kemudian ikut nimbrung.
Ibu 3 : Ya ampun bu..Iya itu, kemarin aja di tempat saya ada yang kemalingan, kalung emasnya 20 gram hilang..
ibu 1 : (tersenyam sebentar menanggapi omongan Ibu 3,  setelah itu kembali melanjutkan pembicaraan)
Ibu 2 :( Tidak menoleh sama sekali pada Ibu 3 yang duduk di sampingnya, dan tetap menghadap Ibu 1)
Ibu 1 : Lucunya itu bu..kemarin hilangnya, eh..besoknya udah ada yang nemu..(Melanjutkan bicara dengan Ibu 2)
Ibu 2 : (Ngangguk-ngangguk)
Ibu 3 : Emasnya ilang bu..dia juga gak berani teriak, takutnya pencurinya bawa pistol.(Melanjutkan bicara dengan tema yang berbeda)
Ibu 1 : Yang nemu langsung nelpon saya, ..janbretnya itu, pas tau gak ada uangnya tas saya, langsung idi buangnya. ungtungnya KTP masih ada..(terus bicara pada Ibu 2 tanpa memperdulikan Ibu3)
Ibu 2 : Wah, iya ya bu..pintar ya jambretnya, di liatnya gak ada uang, langsung di buangnya tas ibu..(membenarkan omongan ibu 1)
Ibu 3 : Di toko dekat rumah saya itu juga pernah kemalingan, hilang semua barang-barangnya..(Terus melanjutkan omongan tanpa ada yang menghiraukan)
Ibu 1 & 2 :(Hanya tersenyum hambar sambil memandang ke arah luar jendela)
...Begitulah suasana di dalam angkot yang membuat saya senyum-senyum sendiri melihat adegan yang terjadi benar benar di depan mata saya. dalam hal ini, penampilan ibu 1 &2 memang sedikit berbeda dengan ibu 3, Ibu 1&2 seperti seorang guru yang berpakaian rapi dengan logat Jawa yang medo', sedangkan ibu 3 hanya memakai baju muslim dengan kerudung yang mereng sana-sini sambil memegang payung besar di tanggannya.
Hal ini membuat saya berfikir dalam perjalanan pulang ke kos, betapa lucunya melihat orang yang berbicara dengan 'hebohnya' tapi orang yang di ajak bicara sama sekali tidak memberikan perhatian pada apa yang dibicarakannya.
sadar atau tidak, hal ini sering terjadi pada kita, baik di posisi Ibu 1& 2 atau pun di posisi Ibu 3.tetapi kebanyakan kita berada di posisi ibu 1, banyak berbicara tapi sedikit mendengar, ketika bertemu dengan teman atau kerabat, ketika mereka menceritakan pengalamannya pada kita, kita hanya sedikit mendengarkan, terkadang kita tidak sadar memotong pembicaraannya dan mulai menceritakan topik yang sama, hanya saja tentang pengalaman kita. Terkadang hal itu membuat teman/ kerabat kita kecewa dan terdiam tanpa bisa bicara apa-apa, padahal dia yang ingin bercerita tentang pengalamannya, tapi malah jadi dia yang mendengar pengalaman orang lain.menjengkelkan memang, bayangkan jika itu terjadi pada kita.belajarlah mendengarkan orang lain jika ingin didengarkan.

3 komentar:

  1. yun, menurutmu, gampang ga sih jadi pendengar itu?

    menurut penerawangan sayaa *ceilah!*, umumnya orang yg berbicara sangat mengharapkan komentar/saran dari pendengar.. nah kalo tugas kita hanya mendengarkan, tetap aja bisa bikin kecewa pembicara, jadi intinya ga cuma mendengar, tp juga disimak, dimasukkan ke akal apa yg kita dengar itu >-<

    BalasHapus
  2. yaaaaaahh...anda benar skali..s7..s7..s7..cuma sprti yg anda tnyakan, gmpang g sh jd pndengar??jwbnx yah gak gmpang, buktinya gak banyk orang bisa jd pndengar.,awal itu,.... jgan terllu menuntut, sudh bisa mndengarkan orang aja itu sdh bgus, stdknya yg berbicara mrsa snang krna ada yg mndengarkan..klo sudh terbiasa n bisa mndengarkan org lain, nah nanti bkal naik k level slnjutnya tuh kyak kmu blang, d simak truss d masukkinn k akal..

    BalasHapus
  3. aku biasanya dengar pacarku nyanyi.. (baca: Donghae)

    -masih dalam efek 'Kyuhyun kegatalan'-

    BalasHapus